Sabtu, 29 Oktober 2011

Do New Technologies Change How We Access Information?

   Bisakah Teknologi Baru Mengubah Bagaimana Kita Mengakses Informasi?     

          Teknologi kini semakin berkembang pesat dan di Indonesia sendiri makin banyak orang yang menggunakan  teknologi tersebut. Seperti internet, hal ini karena makin banyak situs-situs dan layanan-layanan yang menarik, selain itu mengakses internet pun sudah mudah dan murah. Mulai dari memasang internet di rumah, datang ke warnet, atau mencari yang gratis dengan mendatangi daerah berfasilitas hotspot. Berbagai layanan menarik di internet seperti layanan jejaring sosial, blog, chat, peta interaktif, Google Buzz, TV Online, Game Online, dan masih banyak lagi. 

          Kini internet pun merupakan gudang ilmu pengetahuan dan tempat belajar. Bahkan dengan internet anda dapat mengetahui informasi-informasi terbaru dan terpenting, apalagi jika anda menggunakan search engine semacam Google anda akan dengan cepat menemukannya. Tidak hanya internet saja, masih banyak lagi  fasilitas lain seperti, Televisi, Radio, Blackberry, IPhone dan lain-lain. Namun, apakah dengan kemajuan teknologi seperti sekarang dapat mengubah bagaimana cara kita mengakses informasi? Banyak orang yang mempertanyakan hal tersebut, dan menimbulkan pro dan kontra. 

            Memang dengan kemajuan teknologi seperti sekarang banyak mengatakan, bahwa cara mengakses informasi kita telah berubah. Tidak seperti dulu, kita hanya mendapat informasi dari sumber tertulis atau dari mulut-kemulut. Akan tetapi, dengan berkembangnya zaman dan teknologi tidak sepenuhnya cara kita mengakses informasi telah berubah. Hanya saja dengan teknologi kita sekarang, kita diberi kemudahan untuk mendapatkan sebuah informasi. Karena dengan kemajuan teknologi yang pesat ini kita dapat mengakses dan mendapatkan informasi kapanpun, dimanapun kita mau. 

            Disamping itu, kita dapat saling bertukar informasi dengan orang lain lewat banyak cara. Seperti kita dapat bertukar informasi lewat internet, dan sekarang para pengguna Blackberry dapat bertukar informasi dengan fasilitas BBM(Blacberry Messenger). Seperti diatas kitapun dapat mengakses ilmu pengetahuan dengan bebas contohnya dengan adanya internet di pedesaan pelajar dapat menggunakannya untuk mencari bahan pelajaran dengan berbagai sumber dan disamping itu kita dapat menghemat kertas dan membantu mencegah global warming. 

            Jadi, itu semua tergantung dari cara kita menyikapinya dan menggunakannya. Dengan teknologi yang makin berkembang pesat seperti saat ini kita haruslah kita ambil dari segi positifnya yaitu berguna bagi orang banyak dan kita bisa memilah-milah informasi antara yang baik dan buruk.
       

Senin, 20 Juni 2011

Dampak Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Budaya Dan Jati Diri Bangsa !

I. Dampak perkembangan teknologi informasi terhadap jati diri budaya bangsa.
       Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat memang memberikan kesempatan bagi semua orang untuk mengakses secara real-time informasi terkini yang terjadi di belahan dunia manapun dan tidak ada batasan sama sekali (borderless). Namun demikian, di sisi yang lain ternyata perkembangan IT dapat berbahayakarena dikhawatirkan dengan begitu kencangnya aliran informasi tersebut dapat menyebabkan jati diri dan budaya bangsa ikut luluh lantak terbawa arus. Memang di setiap kisi-kisi kehidupan terdapat dua hal yang saling berseberangan. Ibarat dua mata uang, akibat dari suatu perkembangan hidup dapat menyebabkan kebaikan dan keburukan. Oleh karena itu dibutuhkan kecerdasan rohani – di samping kecerdasan jasmani – sehingga kemajuan yang dicapai oleh umat manusia dapat diseleraskan dan diarahkan kepada kepentingan bersama dan lebih diutamakan untuk hasil yang positif.

II. Budaya bisa tergerus pesatnya perkembangan TI
         Pesatnya perkembangan teknologi informasi bila tidak disikapi secara hati-hati akan berdampak serius bagi budaya bangsa, kata Dekan Sekolah Pascasarjana (SPs) Institut Prertanian Bogor (IPB), Prof Dr Khairil Anwar Notodiputro.Dalam perbincangan dengan ANTARA di Bogor, Minggu (30/8), Khairil Anwar Notodiputro mengingatkan perkembangan TI harus dilihat dari perspektif kepentingan bangsa. Perkembangan TI jangan sampai menggerus budaya bangsa yang akan berimplikasi pada semakin lunturnya jati diri bangsa di mata dunia. “TI berpotensi besar menggerus budaya bangsa. Kita harus melakukan sesuatu agar perkembangan TI tidak membawa dampak negatif bagi kebudayaan nasional,” papar Prof Khairil. Hemat dia, TI memiliki dua dampak sekaligus. TI ibarat pisau bermata dua. Pertama, TI menawarkan akses informasi tanpa batas yang amat besar manfaatnya bagi perkembangan manusia. Pasalnya TI menawarkan berbagai informasi terbaru mengenai pengetahuan dan kemajuan. Dengan kehadiran TI dunia menjadi tak bersekat dan tanpa batas.
      Kedua, sisi lain yang ditimbulkan TI berupa kemungkinan hancurnya jati diri bangsa akibat agresi informasi tanpa henti. Agresi informasi tersebut berdampak pada penggerusan budaya bangsa. “Saat ini kita harus melakukan sesuatu, agar manfaat TI positif bagi kepentingan bangsa. Menolak TI merupakan langkah mundur yang tidak mungkin dilakukan. Yang harus dipikirkan bersama bagaimana dampak negatif yang ditimbulkan bisa terus dieleminir, sehingga kekuatiran yang muncul akan tergerusnya budaya bangsa dapat diatasi,” paparnya. Karena itu mengingat pentingnya TI dalam kehidupan, kuliah perdana SPs IPB pada hari Jumat (28/8) lalu, Pascasarjana IPB mengundang Menteri Komunikasi dan Informatika (Memkominfo) Prof Dr M Nuh DEA. Nuh diminta mengisi kuliah perdana di Pascasarjana IPB mengenai seputar manfaat TI bagi penyelenggaraan pendidika Pascasarjana. “Kita perlu memanfaatkan keunggulan dan kegunaan TI bagi kemaslahatan bangsa. TI harus dimanfaatkan untuk memperkuat jatidiri nasional dan melestarikan budaya bangsa,” imbuhnya.

SUMBER : 
  • http://republika.co.id/  
  • http://besteasyseo.blogspot.com/